PARA GEMBALA .... DAN KELUARGA KUDUS. DOMBA ???

Hari ini, Gerejaku, Gereja Katolik memperingati Hari Raya Santa Maria Bunda Allah.

Blog ini dibuat untuk devosiku pada Bunda Maria yang dalam hidupnya begitu menderita karena hidupnya mendampingi Sang Putera. Banyak sekali orang kristen menyalahpahami beliau. Yang satu menghinanya ... dengan tanpa ampun ... menyebut namanya saja seakan hal yang tabu ... yang lain ada yang begitu menghormatinya ... hingga memujanya terlalu tinggi ... menyebabkan orang yang tak menyukainya makin menjauhinya ... karena ... mereka beranggapan ... yang berdevosi kepadanya ... telah menyamakan dia dengan PUTERANYA. Padahal satu-satunya juruselamat kita adalah Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dan Allah.

Bagaimana menghapus kesalah pahaman ini ???

Saya hanya berpikir dan mengajak m...  marilah kita memperkenalkan Maria sebagai ibu Yesus dengan sewajarnya. Berdasar ajaran gereja yang kita anut dan percayai.

Karena itu, hari ini ... mari kita mengenangnya sebagai seorang ibu-Nya. Yesus adalah Allah. Kita menyebutnya .... Bunda AllahBUNDA ALLAH.

Baiklah , .... perhatikan kata Santo Lukas


Luk 2:6 - 8

(6) Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,
(7) dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
(8) Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.

Coba perhatikan ada beberapa hal yang menarik diseputaran kelahiran Yesus, sebagaimana pada ayat ayat di atas.

A. PALUNGAN

Yesus dibaringkannya dalam palungan. Setelah saya pikir-pikir, keterangan ini bukanlah hal sepele, namun penting. Mengapa penting? ternyata palungan itu tempat untuk menampung makanan ternak/khewan (lihat referensi di bawah ini)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
  1. Jump to navigationJump to search

    Kelahiran saat Malamkarya Geertgen tot Sint Janskr. 1490, setelah sebuah komposisi karya Hugo van der Goes dari kr. 1470. Sumber-sumber cahaya adalah bayi Yesus, api unggun para gembala diperlihatkan di bukit pada latar, dan malaikat yang memperlihatkan diri kepada mereka.
    Palungan (bahasa Inggrismanger, trough) adalah sebuah wadah yang terbuat dari konstruksi logam, kayu, atau batu berukir, dan digunakan untuk menampung makanan bagi hewan (misalnya dalam kandang kuda). Palungan kebanyakan digunakan dalam pemeliharaan hewan ternak; biasanya digunakan juga untuk memberi makan hewan liar, misalnya di cagar alam. Istilah ini berasal dari kata Perancis manger (artinya "makan"), dari kata Latin manducare (artinya "mengunyah").[butuh rujukan]
    Palungan juga merupakan sebuah simbol Kristen, dikaitkan dengan kandang Natal di mana Maria—karena terdesak oleh situasi untuk tinggal di suatu kandang bukannya suatu penginapan—menggunakan palungan sebagai tempat tidur sementara untuk bayi Yesus.[1] (bahasa Yunaniφατνηphatnē; Lukas 2:7).
  2. Palungan' (Ibrani: אֵבוּס - 'EVUS, Yunani: φάτνη - PHATNÊ) disebut dalam Yesaya 1:3; Lukas 2:7, 12, 16.
  3. Kata Yunani φάτνη - PHATNÊ memiliki makna "tempat memberi makan" bagi binatang ternak (domba). Namun demikian kata φάτνη - PHATNÊ juga bermakna "kandang/ the stall", seperti dalam terjemahan Lukas 13:15. sumber : sarapan pagi
  4. Satu-satunya anggota kandang yang hampir seukuran dengannya hanyalah patung bayi Yesus dengan palungan yang ditempatiNya, di mana palungan adalah tempat makan dan minum bagi hewan ternak, terbuat dari kayu atau batu, yang biasa diletakkan di kandang ( sumber : http://www.katolisitas.org/sebuah-pesan-cinta-dari-palungan/ )
  5. Palungan

    tempat makan hewan; aslinya tersurat dalam Lukas 2:7; 12; 16 dikatakan juga “kandang”, seperti yang tersebut dalam Lukas 13:15.

    Palungan [haag]

    Palungan.
    Tempat makanan ternak (Ayub 39:9Yes 1:3). Menurut cerita kelahiran Yesus oleh Lukas, dikatakan, bahwa Yesus ditaruhkan di dalam sebuah ~P, yang -- barangkali setengah dipahat pada padas dan setengahnya disempurnakan dengan tanah liat seperti yang biasa dilakukan para gembala di dalam gua-gua di Palestina --> sebagai pengganti sebuah tempat-tidur bayi (Luk 2:7).

    PALUNGAN [browning]

    Bak atau palungan untuk makanan binatang; sering dipahat dari batu pada suatu sisi gua. Sebuah palungan dipakai untuk tempat membaringkan bayi Yesus di *Betlehem (Luk. 2:7).

    PALUNGAN [ensiklopedia]

    'Palungan' disebut dalam Ayb 39:12Yes 1:3Luk 2:7, 12, 16. Kata Yunani fatne diterjemahkan 'kandang' dalam Luk 13:15.Selain di Palestina palungan dikenal juga di negeri-negeri lain. Di Palestina kandang binatang disatukan dengan rumah pemilik binatang itu, dan di kandang itulah terdapat palungan. Dalam kandang-kandang kuda raja di Megido yg dibangun pada zaman wangsa Omri, terdapat batu-batu besar yg diliangi sebagai tempat palungan. Tradisi Kristen mengatakan bahwa Yesus lahir dalam gua di dekat Betlehem. Dalam hal ini palungan yg disebut-sebut di situ mungkin sekali pada lubang dalam dinding batu itu. JAT/MHS/HAO sumber : https://alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=Palungan 
Jadi , palungan itu memiliki hubungan erat dengan arti tempat makanan ternak di kandang. Bagi saya ini menggambarkan seakan-akan Yesus ditempatkan di palungan, agar saya ingat bahwa dari bayi, DIA ditempatkan ditempat 'makanan', seakan-akan dari awal IA memang telah menentukan diriNya untuk menjadi 'makanan'.

B. BETLEHEM

Kedua, kita tahu Yesus lahir di Betlehem bukan? 
  1. Betlehem atau Bethlehem (Arab: بيت لحم‎, Bayt Laḥm, "rumah daging"; bahasa Ibrani: בית לחם, Modern Bet léḥem/Bet láḥem Tiberias Bêṯ léḥem/Bêṯ lāḥem ; "rumah roti"; bahasa Yunani: Βηθλεέμ; bahasa Latin: Bethleem; bahasa Inggris: Bethlehem) adalah sebuah kota Palestina di Tepi Barat dan merupakan sebuah pusat budaya ...

    Betlehem - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

  2. בֵּית לֶחֶם BEIT-LEKHEM, harfiah 'rumah roti', terdiri dari dua kata : בַּיִת – BEITrumah, dan kata לֶחֶם – LEKHEMroti, kata ini artinya lebih luas, 'makanan'. Ada yang berpendapat bahwa לֶחֶם – LEKHEM adalah "LAKHMU", nama dewa Asyur, tapi tidak ada bukti bahwa dewa ini pemah disembah di Palestina. (sumber : http://www.sarapanpagi.org/betlehem-vt2093.html )
Dibagian ini, ternyata Betlehem berarti sebagai rumah roti atau rumah makanan. Jujur saja setelah mencari dan mmeneliti hal ini, tidaklah keliru jika Yesus sudah menentukan dari awalnya bahwa diri-Nya akan menjadikan "roti", makanan untuk kita pengikut-Nya dalam Ekaristi.

Wah, saya sangat berbahagia dan surprise .... !!!

C. GEMBALA-GEMBALA

Sekarang dari Injil Lukas juga kita renungkan mengenai gembala-gembala. Apa istimewanya gembala-gembala ini?

Ada satu hal lain, yang jarang diketahui umat Kristen, bahwa sepanjang tahun dalam perayaan umat Yahudi selalu dibutuhkan domba, khewan, yang dibutuhkan untuk korban.

Juga ada hal menarik yang dicatat  dalam Tarqum Yonathan menurut tradisi Yahudi ;

"And Jakob proceeded and spread his tent beyond the tower of Eder, the place from whence, it is to be, the King Meshiha will be revealed at the end of the days. "

Lihat dan perhatikan ayat kitab Kejadian 35: 21, Sesuai dengan pengharapan Yahudi tampaknya yg dimaksudkan St Lukas dengan padang gembala itu bukan padang gembala pada umumnya. 

Tetapi menunjuk kepada Migdal Eder, yang berarti "Menara Kawanan Domba" yang disebut dalam Targum Yonathan. 



35:21 Sesudah itu berangkatlah Israel, lalu ia memasang kemahnya di seberang Migdal-Eder

Joshua 15:21
These were the southernmost cities of the tribe of Judah in the Negev toward the border of Edom: Kabzeel, Eder, Jagur,
Micah 4:8
And you, O watchtower of the flock, O Stronghold of the daughter of Zion--the former dominion will be restored to you; sovereignty will come to the Daughter of Jerusalem.

Luke 2:8
And there were in the same country shepherds abiding in the field, keeping watch over their flock by night.

tambahan yang perlu dicatat :
  • Edersheim menuliskan demikian : 
  •  
  • And yet Jewish tradition may here prove both illustrative and helpful. That the Messiah was to be born in Bethlehem, was a settled conviction. Equally so, was the belief , that He was to be revealed from Migdal Eder, 'the tower of the flock.' This Migdal Eder was not the watchtower for the ordinary flocks which pastured on the barren sheep ground beyond Bethlehem, but lay close to the town, on the road to Jerusalem. A passage in the Mishnah leads to the conclusion, that the flocks, which pastured there, were destined for Temple-sacrifices, and, accordingly, that the shepherds, who watched over them, were not ordinary shepherds. The latter were under the ban of Rabbinism, on account of their necessary isolation from religious ordinances, and their manner of life, which rendered strict legal observance unlikely, if not absolutely impossible. The same Mishnaic passage also leads us to infer, that these flocks lay out all the year round, since they are spoken of as in the fields thirty days before the Passover -- that is, in the month of February, when in Palestine the average rainfall is nearly greatest. Thus, Jewish tradition in some dim manner apprehended the first revelation of the Messiah from that Migdal Eder, where shepherds watched the Temple-flocks all the year round. Of the deep symbolic significance of such a coincidence, it is needless to speak". 

  • (Afred Edersheim in The Life and Times of Jesus The Messiah, p186-187)

Intinya, dari Tarqum Jonathan tersebut, bangsa Yahudi meyakini bahwa Sang Mesias akan lahir di sekitar Migdal Eder. Menurut literatur Yahudi: Mishnah, Shekinah 7, 4 domba-domba yang disebut dalam kaitan dengan Migdal Eder itu bukan domba-domba gembalaan biasa, tetapi domba-domba kurban Bait Allah, yang dijaga oleh gembala-gembala yang khusus menurut peraturan rabi-rabi Yahudi. 

Atas keterangan dalam literatur Misnah, letak Migdal Eder berada di suatu jalan tertutup dalam perjalanan dari Betlehem menuju ke Yerusalem

Apabila tempat itu memang tempat tertutup (mungkin dikelilingi semacam benteng) sehingga ‘domba-domba di padang itu dibiarkan digembalakan, baik pada saat musim panas maupun musim hujan’ (Talmud, traktat: Bezah 40a, Tsepta Bezah 4:6). 

Bagi domba-domba biasa di padang belantara memang sulit, sebab domba-domba pada umumnya paling lambat harus kembali dimasukkan dalam kandangnya pada waktu turunnya hujan pertama (kira-kira bulan Nopember)". 

Wajarlah Bait Allah di Yerusalem mempunyai persediaan khusus seperti itu, karena tidak ada upacara Yahudi yang tanpa kurban, dalam hampir semua lingkaran tahun liturgis Yahudi.

Mengenai Migdal Eder  ada penjelasan beberapa teolog, demikian: 

  • “…we know that Migdal Eder was the watchtower that guarded the Temple flocks those who were being raised to serve as sacrificial animals in the Temple. These were not just any flock and herd. The shepherds who kept them were men who were specifically trained for this royal task. They were educated in what an animal that was to be sacrificed had to be and it was their job to make sure that none of the animals were hurt, damaged, or blemished.” 
  • (terjemahan, silakan koreksi)
  • kita tahu bahwa Migdal Eder adalah menara pengawal yang menjaga kawanan domba yang dibesarkan untuk melayani sebagai hewan kurban di Bait Allah. Ini bukan sembarang kawanan domba. Para gembala yang memelihara mereka adalah orang-orang yang secara khusus dilatih untuk tugas kerajaan ini. Mereka dididik untuk memutuskan apa yang harus dikorbankan dari seekor hewan dan itu adalah tugas mereka untuk memastikan bahwa tidak ada hewan yang terluka, rusak, atau cacat.
Fakta lain yg menarik tentang Natal. Pada penanggalan liturgi Yahudi, perayaan Natal jatuh pada tanggal 25 bulan Kislev sampai tanggal 2 bulan Tebeth (Desember/Januari) adalah Hari Hanuka ("penahbisan Bait Allah"). Untuk memperingati kemenangan Yudas Makabe pada tahun 165-164 sebelum Masehi, karena kejahatan Anthiokus Epifanes yang menajiskan Bait Allah (2 Makabe 10:6). 

Dalam Yohanes 10:22 disebutkan bahwa perayaan itu jatuh pada musim dingin. Ciri khas perayaan ini adalah penyalaan lampu-lampu terang, sehingga sejarahwan Flavius Yosephus menyebutnya : "Hari Raya Terang" (Antiquities 12:325)

Mari kita singgung soal salju yang turun saat kelahiran Yesus dikabarkan pada gembala2 itu.

Di tulisan yang lalu kita telah membahas kapan dan tanggal berapa kira-kira Yesus lahir, kita sudah coba membahasnya dan membuktikan bahwa penentuan 25 Desember bukanlah rekaan atau buatan yang tak berdasar. 

Ada orang-orang menganut teori yang mengatakan bahwa Yesus tidak mungkin lahir pada 25 Desember karena saat itu musim dingin dan para gembala tidak mungkin menggembalakan kawanan ternaknya pada musim dingin adalah teori yg tidak beralasan

Bisa saja dibagian Amerika dan Eropa saat itu adalah musim salju, namun Yesus kan tidak lahir di Amerika atau Eropa

Yesus lahir di Betlehem, dan keadaan cuacanya tidak sama dengan iklim di Amerika atau Eropa

Perhatikan hal berikut ini :

Dalam Yohanes 10:22 disebutkan bahwa perayaan itu jatuh pada musim dingin. 
  • Yoh 10:22 Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin

Silakan di periksa, pada tanggal 25 Desember di Betlehem adalah musim dingin dengan suhu berkisar antara 2° hingga 18° C. 

Betlehem itu memiliki iklim Mediterania, dengan musim panas yang panas dan kering dan musim dingin. Suhu Winter (pertengahan Desember baru awal musim dingin & berlangsung sampai pertengahan Maret) bisa dingin dan hujan. Januari adalah bulan terdingin, dengan suhu berkisar 3-11 derajat Celcius (39-53 ° F). Dari bulan Mei hingga September, cuaca hangat dan cerah. Agustus adalah bulan terpanas, dengan tinggi 27 derajat Celsius (81 ° F). 

Jadi sekitar tanggal 25 Desember di Betlehem tidak turun salju tebal karena Betlehem terletak di Israel. Salju hanya bisa terjadi pada suhu 0° C sampai minus dan itu biasa terjadi di Israel utara.

Salju tipis sampai ke bagian selatan diakibatkan tiupan angin yang membawa salju dari Israel utara. Dan perlu di ingat juga, lihat penjelasan mengenai Migdal Eger, walaupun di musim dingin para gembala tetap harus menggembalakan ternak mereka. 

Bagi orang-orang yang selalu teriak mana ayatnya di alkitab lihat contoh dari kisah Yakub dan Laban dalam Kejadian 31:38-40. 
  • (38) Selama dua puluh tahun ini aku bersama-sama dengan engkau; domba dan kambing betinamu tidak pernah keguguran dan jantan dari kambing dombamu tidak pernah kumakan.
  • (39) Yang diterkam oleh binatang buas tidak pernah kubawa kepadamu, aku sendiri yang menggantinya; yang dicuri orang, baik waktu siang, baik waktu malam, selalu engkau tuntut dari padaku.
  • (40) Aku dimakan panas hari waktu siang dan kedinginan waktu malam, dan mataku jauh dari pada tertidur.

Kawanan ternak mereka harus di gembalakan walaupun pada musim dingin. Apalagi saat itu Yakub tinggal di bagian utara Israel yg cuacanya sangat dingin dan bersalju, namun mereka tetap menggembalakan ternaknya bahkan di musim dingin

Logikanya, sekali lagi, tidak ada yg janggal dengan kelahiran Yesus Kristus pada bulan Tebeth/ Desember, sebagaimana yg ditetapkan dalam liturgi Gereja selama ini. 

Belum puas dengan itu, muncul alasan lain, ...

Terkadang ada kelompok orang yang mengaku kristen juga, yang mengatakan ... tidak perlu merayakan kelahiran Yesus. Tidak ada dasar kitab Sucinya, kata mereka. Biasanya ... mereka yang selalu paling merasa memahami kitab suci , selalu bilang. Dalam kitab suci tak ada perintah seperti itu ...

Benarkah ... ?

Mari kita bahas :

2 Timotius 2:8 
   3421 [e]
8   Mnēmoneue
8   Μνημόνευε
8   Remember
8   V-PMA-2S
2424 [e]
Iēsoun
Ἰησοῦν
Jesus
N-AMS
5547 [e]
Christon
Χριστὸν  ,
Christ
N-AMS
1453 [e]
egēgermenon
ἐγηγερμένον
having been raised
V-RPM/P-AMS
1537 [e]
ek
ἐκ
out from
Prep
3498 [e]
nekrōn
νεκρῶν  ,
[the] dead
Adj-GMP
1537 [e]
ek
ἐκ
of [the]
Prep
4690 [e]
spermatos
σπέρματος
seed
N-GNS
1138 [e]
Dauid
Δαυίδ  ,
of David
N-GMS
2596 [e]
kata
κατὰ
according to
Prep
3588 [e]
to
τὸ
 - 
Art-ANS
2098 [e]
euangelion
εὐαγγέλιόν
gospel
N-ANS
1473 [e]
mou
μου  ,
my
PPro-G1S





























2 Tim 2 : 8
"Ingatlah (mnêmoneue) ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. 

mnêmoneue artinya 
to call to mind ; to make mention of

Dari ayat di atas, ada dua hal penting yang diberitakan dalam Kabar Gembira atau Injil : 
1. Kebangkitan dari kematian Yesus Kristus 
2. Kelahiran Yesus Kristus dari keturunan Daud. 

Kata "ingatlah" menggunakan kata 'mnêmoneue' dari kata dasar 'mnaomai', yang artinya meletakkan sesuatu di dalam pikiran.  Santo Paulus menulis "ingatlah ini" - 'mnęmoneue' adalah imperatif (perintah) dari kata 'mnęmoneuô', "mengingat", "menyimpan dalam ingatan". 

Jika ditelusuri lebih lanjut kata 'mnęmoneuô' berasal dari akar kata yg sama yaitu 'mnaomai' seperti yg diperintahkan oleh Yesus Kristus dalam ayat ini: 

Lukas 22:19 

Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: 'Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku (eis tên emên anamnêsin)" 

Anamnêsin' berasal dari kata 'mnaomai' yg artinya meletakkan sesuatu di dalam pikiran

Jadi ingatlah akan : 
  •  kematian Kristus..
  •  kebangkitan-Nya..
  •  kelahiran-Nya..

Kebangkitan & kelahiran Yesus itulah yang menjadi "inti" pemberitaan dari ayat yang tertulis dalam 2 Timotius 2:8 di atas. Merayakan berbeda dengan memperingati atau mengingat. Merayakan cenderung berhura-hura, berpesta. Tetapi "mengingat" adalah lawan dari kata "melupakan".  Apa anda mau melupakan kelahiran Kristus..? Dengan dasar 2 Timotius 2:8, memperingati Kelahiran Kristus, bukan hal yg dilarang atau "TIDAK Alkitabiah". Memperingati kelahiran Kristus adalah sesuatu yg Alkitabiah. 

Jadi marilah jangan ragu untuk merayakan hari kelahiran Yesus dan tentu yang terpenting adalah hari kebangkitanNya.

Dan karena Yesus adalah juruselamat, yang adalah Allah dan juga manusia yang lahir dari rahim Maria. Tepatlah gelar Santa Maria Bunda Allah.

Selamat merayakan hari Raya Santa Maria Bunda Allah

Comments

Popular posts from this blog

Rosario ... untuk mendoakan 7 Dukacita Maria

ROSARIO 7 DUKACITA MARIA DALAM BAHASA INGGRIS VERSI 01

BERKENALAN DENGAN ROSARIO TUJUH DUKACITA BUNDA MARIA